Social Media

Friday, November 22, 2019

Akhirnya Wisuda

Sebenarnya saya wisuda tanggal 12 Oktober, tetapi baru punya niat menuliskannya sekarang. Sungguh benar-benar euforianya sudah lewat baru tertark mengulik sekelumit momen hidup sendiri.


Kalau boleh jujur, sebenarnya saya tidak begitu ingin menghadiri wisuda sendiri. Alasannya? Tidak ada Papa dan rasanya hambar saja, karena ini momen impian beliau yang tidak bisa terlaksana karena sudah berpulang saat bulan puasa kemarin. Rasanya juga momen ini hanya salah satu momen biasa yang inginnya tidak didatangi.

Namun, Mama saya ingin melihat saya diwisuda. Apalagi saat beliau bilang ingin mewujudkan keinginan Papa yang ingin melihat saya wisuda, akhirnya saya menurut untuk datang. Jujur saya malas dengan prosesinya yang ribet.

Mulai dari bangun jam 4 pagi untuk didandanin oleh teman semasa bekerja sebagai SPG parfum (yang mana saya baru tahu kalau mau booking MUA lainnya sudah tidak akan mungkin lantaran sudah penuh sejak 2 bulan sebelum tanggal wisudah). Lalu menggenakan rok yang membuat jalan terasa dibatasi.Kalau menggunakan hak tinggi dan berdiri cukup lama, saya sudah terbiasa karena pekerjaan sebagai SPG kemarin.

Kalau boleh jujur, saya tidak puas dengan IPK akhir yang dicapai. Namun, saya tidak bisa melakukan apa pun karena itu usaha jujur yang selama ini dikerahkan dan harus bangga. Saya tidak menyalahkan siapa pun, karena itu usaha sendiri dan biarlah hanya saya, Mama dan Tuhan yang tahu alasan mengapa nilai IPK akhir saya seperti itu.

Selesai wisuda, seperti keluarga kekinian lainnya, menuju studio foto untuk pemotretan. Saya sebenarnya lelah dan hanya ingin langsung pergi ke makam Papa, tetapi Mama serta adik saya bersemangat untuk foto studio ini. Akhirnya foto dan yasudahlah kalau wajahnya terlihat lelah, memang kenyataanya lelah menunggu antrian studio yang mengular.


Setelah dari foto di studio, akhirnya ke makam dan tidak bisa menahan tangis. Ada banyak perandaian yang terlintas di kepala, tetapi saya tahu itu tidaklah mengubah kenyataan apa pun. Jadi saya berjanji kepada diri sendiri untuk berusaha yang terbaik untuk mencoba tes S2 di Trisakti nanti.

Papa, I will try my best and make you proud have me as your daughter.