Social Media

Tuesday, December 3, 2019

Tentang Perasaan Kepadanya

Jika di postingan sebelumnya saya menjelaskan fase menyadari perasaan kepadanya, maka ini akan menjelaskan apa yang terpikirkan tentangnya. Saya berpikir panjang saat perjalanan pulang setelah meminum kopi yang diberikan rum dan sampai pada pertanyaan ini.

Apa saya benar-benar menyukainya atau hanya menyukai sensasi ternyata masih bisa jatuh cinta pada lelaki di dunia nyata dan bukan pada oppa yang biasa hanya bisa dilihat melalui layar?


Jujur ini sangatlah menganggu saya karena ... rasanya semua jadi tidak masuk akal sekaligus masuk akal di saat bersamaan. Mengerti tidak sih, ada di titik yang membuat "aha!" karena akhirnya menemukan jawaban yang masuk ke dalam logika?

Saya tahu menyimpulkan sendiri itu tidaklah baik, tetapi setelah menemukan jawaban ini saya merasa lebih tenang. Bahwa saya tahu di posisi mana harus meletakkan hati dan silahkan panggil saya penakut karena tidak mau ambil resiko untuk mencintai. Namun, saya memang tidak mau karena pada dasarnya sejak awal tidak mendesain diri sendiri untuk hal ini.

Lagipula, setelah saya mengetahui apa yang diinginkan membuat lega. Bahwa saya tahu kalau mengalami kemungkinan terburuk tidak akan merasakan sakit yang parah. Setidaknya ada waktu untuk menyembuhkan diri sendiri dan akhirnya bisa fokus dengan apa yang diinginkan untuk dicapai.

Dengan kesimpulan itu, saya bisa lebih tenang. Semua rencana kehidupan bisa lebih fokus dan mungkin memang tahun 2020 bukan tahun saya untuk merasakan cinta seperti orang lain. Tidak apa-apa, sudah biasa juga seperti ini dan saya baik-baik saja nyatanya.

Karena Tuhan itu adil, saya mungkin dirasa tidak akan pernah siap dengan hal-hal seperti ini.