Ini adalah bagian pertama dari entah berapa bagian nantinya.
Jadi, sebenarnya ini acaranya sudah selesai dan saya masuk 15 besar untuk bagian Balikpapan. Spoiler banget ya, baca berharap bakalan dapat kejutan di bawah, malah langsung jbreng diceritakan saat ini juga. Ya maksud saya biar kalian tidak membuang waktu baca-baca tentang SCENE di masa mendatang dan sudah baca sampai capek, eh ternyata tidak sesuai harapan kalian.
Semoga SCENE ada ya tahun 2024, biar postingan ini berguna nantinya.
Ya kalau tidak ada lagi pun, setidaknya saya memiliki kenangannya.
Namun, dunia itu memang bekerja dengan caranya ya untuk membuat saya percaya dengan kemampuan menulis saya.
Meski sebenarnya saat mengirimkan semua persyaratan saya masih tidak yakin akan diterima, tapi teman-teman saya menyakinkan bahwa percaya dengan kemampuan diri sendiri. Saya yang tadinya tegang, justru malah lupa kalau pengumpulan akhir tanggal 12 Juni. Saya pikir pengumuman mungkin tanggal 14 Juni, karena sampai tanggal 13 Juni tidak ada email.
Eh setengah 8 malam di WA oleh pihak Kemenparekraf dan ternyata pemberitahuan bahwa saya lolos. Juga menanyakan konfirmasi apakah saya bersedia untuk mengikuti SCENE Balikpapan ini.
Lha, apa ada emailnya?
Kenapa notifikasi emailnya tidak muncul?
Akhirnya saya buka email dan ternyata nyasar di spam. Saya pikir cuma terjadi kepada diri ini, ternyata terjadi kepada semua orang.
Jadi saya terpilih menjadi salah satu dari 30 orang yang bisa mengikuti SCENE 2023 untuk Kota Balikpapan. Mana saking tidak percayanya, kirim dulu bukti diterimanya kepada beberapa teman, biar kalau paginya bangun yakin ini bukan halu-halu mimpi saya.
Ternyata beneran diterima. 🥺🥹🥲🤧
Mentor yang membimbing selama acara berlangsung. |
Jadi acaranya ini diadakan selama 3 hari, dari tanggal 16 - 18 Juni 2023 di hotel Grand Tjokro. Untuk tahun ini, peserta diinapkan di hotel dan alasan saya memberikan informasi ini karena tahun sebelum-sebelumnya tidak. Saya tahunya juga dari Mbak Servita (yang sebenarnya saya sedih Mbaknya tidak ikutan karena ikut suaminya perjalanan dinas ke Cepu).
Selama 3 hari melakukan apa saja?
Hari Pertama (16 Juni 2023)
Sebenarnya hari ini jam berkumpulnya mulai dari jam 11 siang sampai jam 1 siang. Saya datang jam 11 siang dan biasalah, kalau tidak tersasar yang tidaklah saya. Bukan nyasar cari hotelnya, nyasar mencari ruangan yang akan digunakan untuk SCENE 2023. Akhirnya menemukan ruangannya dan ternyata sudah banyak yang datang.
Wow, banyak yang bersemangat mengikuti.
Terus ternyata pada banyak mengenal satu sama lain. Sejujurnya saya insecure karena tidak tahu siapa-siapa. Untungnya saya diajak mengobrol oleh mereka, meski ujungnya ternyata saya temenannya sama Ibu-ibu. Kayaknya memang saya magnet menarik orang tua untuk berteman.
Ya sebenarnya banyak yang seumuran dan yang lebih muda juga di SCENE Balikpapan ini. Malahan saya merasa, SCENE Balikpapan ini benar-benar tidak memandang usia dan lebih memandang kemampuannya yang membuat saya merasa owo. 🥺🥺🥺
Selama di kelas, kita belajar tentang log line, premis dan sinopsis. Juga belajar membuat pitch deck untuk dipresentasikan kepada PH/OTT/Investor. Cuma pelajaran yang diberikan ternyata sedikit berbeda dari yang saya pelajari di internet. Namun, meski berbeda ya sebenarnya lebih kepada penempatan aja, isinya sama.
Yah kalau kata mentor, beda mazhab aja.
Kemudian, setiap orang diminta untuk membentuk kelompok dan jangan berasal dari 1 daerah saja. Pada akhirnya kelompok saya berisi 5 orang atau 6 orang. Kelompok saya itu kelompok 3 dan berisi 6 orang.
Terus karena dibilang hari Sabtu sudah harus selesai dan banyak yang tidak tidur, termasuk saya dan teman sekamar. Meski alasan saya dan teman sekamar beda sih. Teman sekamar saya, Mbak Annisa Tang tidak tidur karena benar-benar merapikan pitch deck, kalau saya tidak bisa menemukan posisi yang enak untuk tidur. Maklumlah, saya memang susah tidur kalau berada di tempat yang baru.
Ujungnya ya tidak bisa tidur dengan lelap dan hanya memejamkan mata hingga pagi harinya.
Hari Kedua (17 Juni 2023)
Hari kedua ini, benar-benar padat jadwalnya. Selain kelas untuk pemahaman lebih lanjut tentang log line, premis dan sinopsis, juga belajar tentang trend perfilman serta sinetron Indonesia. Juga betapa pentingnya kemampuan untuk beradaptasi serta kemampuan untuk mengerti trend terjadinya berapa lama.
Serta memperjelas bahwa novel dan skrip adalah 2 hal yang berbeda fokusnya. Jika novel fokus kepada 5 indera dan perasaan, maka skrip lebih fokus kepada visual serta audio. Makanya kalau versi novel yang difilmkan atau menjadi series itu seringnya berbeda, karena fokusnya yang berbeda untuk ditampilkan.
Pokoknya Sabtu ini benar-benar fokus untuk pitch deck dan pengumpulan sampai jam 10 malam. Ya sebenarnya saya tidak mau terlihat ambisius, jadi akhirnya malah terlihat seperti tim hore yang banyak makan dan tidak terlihat peduli dengan laptop seperti orang-orang. Cuma tetap aja, selesai duluan dan sengaja nunggu orang lain upload karyanya duluan ke google drive baru saya kumpulkan.
Seharusnya seperti itu yah, tapi karena ada panitia yang ulang tahun jadinya akhirnya saya dimintai tolong memotong kue dan membagikan kepada semua orang. Kemudian saya baru tahu kalau teman sekelompok (halo Ibu Rina), kalau laptopnya dari siang bermasalah. Yaudah, saya ambil laptop dari kamar dan turun lagi ke ruangan untuk kegiatan SCENE Balikpapan ini.
Pada saat ini, benar-benar kemampuan mengetik cepat dan skimming saya bersinar. Karena saya benar-benar submit karyanya di jam persis deadline. Sebenarnya di layar laptop saya menunjukkan 10.01 PM, hanya saja karena jam laptop saya setting lebih cepat 2 menit ya jadinya benar-benar on time.
Meski jujur ini saya freeze dipeluk sama Ibunya. Makanya begitu dilepas langsung lari, karena saya tidak suka afeksi fisik seperti ini. Ibunya enggak salah, sayanya aja yang salah tidak suka. 😔😔😔
Setidaknya, hari Sabtu ini saya dan Mbak Annisa Tang bisa tidur nyenyak karena sudah menyelesaikan pitch deck.
Hari Ketiga (18 Juni 2023)
Ternyata, pengumuman 15 besarnya bukan saat masuk ruangan, tetapi setelah sambutan segala macamnya. Juga ternyata, dari 3 kota yang diadakan SCENE 2023 ini, satu-satunya kota yang Clarissa Tanoesoedibjo (yang merupakan direktur Vision+) datangi. Pada 2 kota lainnya, yang datang hanyalah produser-produser dari Vision+ dan baru berasa sekarang pas nulis ini, spesial banget ini Balikpapan didatangi sama produser dan direkturnya juga.
Saat sudah lupa dengan pengumuman 15 besar (entah kenapa saya amat sangat percaya diri tidak akan masuk), ternyata mulai diumumkan. Apalagi sampai nomor 9, nama saya yang belum dipanggil membuat saya semakin yakin tidak akan dipanggil dan sudah mulai rileks.
Oh ternyata tidak boleh berpikir negatif kepada diri sendiri, karena kenyataannya nama saya dipanggil setelah itu yang membuat saya panik. Apalagi perut saya kram karena halangan, benar-benar kombo. Entah saya mengatakan apa saat presentasi, apalagi waktu yang diberikan kurang dari 2 menit. Di kepala saya, benar-benar cuma mau turun dan duduk saking kramnya.
Cuma kenyataan tidak seindah harapan saya, karena saya ditanyai oleh pihak Vision+ dan Emtek. Saat akhirnya turun panggung, saya sudah mau lari kembali ke kursi untuk duduk, malah ditegur oleh mentor. Dikomentari suara saya kecil (yang saya jawab gugup) dan justru ditanya apakah saya sudah menikah karena mengangkat tema sejuta umat yang paling ditakutkan saat menikah, tetapi tentu saja saya jawab belum.
Boro-boro menikah, punya pacar aja belum.
Setelah ini selesai, kami foto-foto dengan beberapa orang dan setelahnya check out dari hotel. Beberapa tidak langsung pulang dan mengobrol dengan peserta SCENE Balikpapan dan termasuk saya, hehehe. Obrolan ini membuat saya mendapatkan banyak teman baru dan pengalaman yang tidak terlupakan.
Jadi karena saya lolos 15 besar di Balikpapan, jadi setelah ini akan inkubasi online untuk disaring menjadi 10 orang finalis ke Jakarta. 10 orang ini bukan dari 1 kota ya, tapi dari 3 kota yang SCENE adakan yaitu Pekanbaru, Malang dan Balikpapan.
Sampai bertemu di postingan selanjutnya!
No comments
Post a Comment